Seorang turis perempuan dari Australia, Julia Baressi (19 tahun), mengalami Bali belly selama kunjungannya di Bali. Kondisinya memburuk sehingga dia harus dibuat koma untuk keamanannya sebelum dievakuasi ke Melbourne.
Ibunya, Jen, menyebut bahwa Julia memiliki sejarah kesehatan yang rapuh sejak kecil, meskipun dia hidup sehat. Saat merasakan gejala tidak sehat dan kejang-kejang di Bali, Julia segera dilarikan ke rumah sakit. Jen yang awalnya khawatir tidak dapat menghubungi putrinya, akhirnya mendapat kabar bahwa Julia sakit dan segera mengatur evakuasi serta perawatan lebih lanjut di Australia.
"Julia dan saya berkomunikasi terus-menerus dan pada hari Senin dia tampak tidak sehat, jadi saya memesan penerbangan untuk datang pada hari Selasa," kata dia dikutip Daily Mail, dan dilansir detik.com.
Proses evakuasi Julia Baressi dari Bali ke Melbourne dibantu oleh tim Medical Rescue yang berbasis di Burleigh Heads, Queensland. Julia harus terbang dalam kondisi induced coma atau dibuat koma karena kondisinya yang memburuk akibat Bali belly. Setibanya di Melbourne, ibunya, Jen, langsung membawa Julia ke Rumah Sakit The Royal Melbourne. Julia dijadwalkan menjalani MRI pada hari Senin untuk evaluasi lebih lanjut terkait kondisinya.
"Medical Rescue mengoordinasikan dan melaksanakan evakuasi Julia dengan profesionalisme dan kasih sayang. Kami terus mendapat informasi terbaru sepanjang perjalanan dan mereka membuat prosesnya tidak terlalu membuat stres dan traumatis," kata Jen.
Julia Baressi, turis Australia yang mengalami 'Bali belly' selama kunjungannya di Bali, diduga mengalami kejang karena rendahnya kadar natrium dalam tubuhnya. 'Bali belly', yang disebabkan oleh bakteri dalam makanan dan air, atau virus seperti Rotavirus atau Norovirus, merupakan penyebab umum dari gangguan gastrointestinal seperti yang dialami Julia.
Untuk membantu mengcover biaya pengobatan yang mungkin tidak ditanggung oleh asuransi, teman-teman Julia, termasuk Stephanie Michielin, telah mengumpulkan sumbangan melalui GoFundMe. Mereka mengumpulkan dana untuk membantu keluarga Julia menghadapi biaya pengobatan yang signifikan. Evakuasi Julia kembali ke Australia diperkirakan menghabiskan biaya hingga USD 170.000 atau sekitar Rp 2,7 miliar.